Memangnya Rakyat =
Tuhan ?
Berbagai
pemilu dilakukan. Ternyata yang dipilih rakyat itu adalah anggota DPR/D yang
tukang tidur dan korup. Para pemimpin Daerah yang ternyata 86% ditangkap KPK
karena korup.
Jelas
Rakyat tidak sama dgn Tuhan Yang Maha Mengetahui. Rakyat itu mudah ditipu
dengan pencitraan Media Massa segala macam. Mudah dibodohi...
Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia Tolak Pilkada Lewat Dewan
Mukhollafatuhu lil
hawaadits (Tidak Serupa dengan MakhlukNya)
Allah itu berbeda
dengan makhlukNya (Mukhollafatuhu lil hawaadits). Mustahil Allah itu sama
dengan makhlukNya (Mumaatsalaatuhu lil Hawaadits).
“…Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia…” [Asy Syuura:11]
Ilmu (Mengetahui)
Allah itu berilmu
(Maha Mengetahui). Mustahil Allah itu Jahal (Bodoh). Allah Maha Mengetahui
karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu.
Sedangkan manusia tahu bukan karena menciptakan, tapi sekedar melihat, mendengar, dan mengamati. Itu pun terbatas pengetahuannya sehingga manusia tetap saja tidak mampu menciptakan meski hanya seekor lalat.
“Dan Allah
memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan
Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
“Katakanlah: Sekiranya
lautan jadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis ditulis kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu.” [Al Kahfi:109]
“Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’:176]
Baca selengkapnya
di: http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui/
Petisi Pilkada Dilakukan Tidak Langsung
Di AS saja Pilpres
tidak dilakukan secara langsung. Tapi lewat Electoral Vote. Begitu pula negara2
yang demokrasinya sudah maju seperti Inggris dan Perancis, untuk memilih
pemimpin pemerintahan mereka memakai Demokrasi Perwakilan. Hanya anggota
Parlemen yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Setelah itu anggota
Parlemen/Perwakilan yang memilih kepala pemerintahan.
Persis saat
Presiden dipilih oleh MPR dulu. MPR itu kan sebagian berasal dari DPR yang juga
dipilih rakyat. Wakil Rakyat (DPR/D) itulah yang seharusnya mewakili kita dalam
memilih para pemimpin kita. Ini sesuai dengan sila ke 4 dari Pancasila:
Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Perwakilan artinya
begitu kita sudah memilih wakil kita, tugas kita selesai.
Pilkada langsung
di daerah selain mahal juga rawan konflik. Soanya sepupu saya di Luwuk serba
salah. Karena kotanya kecil, berasa sekali. Membela si A, tidak enak dgn si B.
Begitu pula sebaliknya padahal sama2 kenal.
Di AS, yang
memilih presiden bukan rakyat langsung. Tapi orang2 pilihan di setiap daerah
yang memang dipilih oleh rakyat. Jumlahnya ada 538 di semua negara bagian AS.
Nah 538 pemilih inilah yang memilih presiden untuk rakyat.
Bayangkan. AS yang
sudah lebih dari 200 tahun merdeka sejak tahun 1776 dan mayoritas rakyatnya
terdidik dan melek informasi saja Pilpres dilakukan secara tidak langsung. Tapi
lewat 538 Electoral Voters. Bagaimana dengan Indonesia yang baru merdeka 69
tahun dan mayoritas rakyatnya masih tidak terdidik dan miskin informasi tapi
malah dapat banyak misinformasi? Kebablasan tidak? [KabarIslam]
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda