Breaking News
Loading...
Rabu, 04 Februari 2015

Info Post

Pemerintah Yordania mengecam keras pembunuhan terhadap Al-Kaseasbeh. Pilot Yordania itu ditangkap militan pada Desember lalu ketika pesawat F-16 yang ia bawa jatuh di dekat Raqqa, Suriah, daerah yang dikuasai IS. Dia adalah satu-satunya pilot dari koalisi internasional pimpinan AS yang ditangkap hingga saat ini.

Raja Abdullah II dari Yordania, yang berada di Washington, langsung berbicara di Jordan TV terkait tewasnya Al-Kaseasbeh. Ia, mendesak semua rakyat di Yordania untuk bersatu. Tayangan itu mengonfirmasi tewasnya Al-Kaseasbeh.

"Ini adalah tugas kita semua untuk bersatu dan menunjukkan nilai-nilai nyata Yordania dalam menghadapi kesulitan ini," ujarnya.

Sementara itu, di Ai, desa tempat tinggal pilot itu, kekerasan meletus dan kantor pemerintah daerah dibakar. Saksi mengatakan, situasi sangat tegang, polisi anti huru-hara berpatroli di sejumlah jalan.

Di tempat pertemuan suku di AI, kerabat pilot telah menunggu selama berminggu-minggu untuk mengetahui nasib Al-Kaseasbeh. Saat mendapat kabar pilot itu tewas, anggota keluarga langsung menangis. Di luar tempat pertemuan, ratusan orang kemudian turun ke jalan. Mereka meneriakkan: "Tidak ada Tuhan selain Allah dan martir yang dicintai Allah."

Video pembakaran pilot Yordania itu ditayangkan dengan tujuan menekan Yordania untuk meninggalkan koalisi internasional yang terus menyerang IS.

Raja Yordania, yang menjadi sekutu Barat, menyatakan, serangan melawan ekstremis sebagai pertempuran atas nilai-nilai. Namun, sebenarnya, serangan udara terhadap sesama Muslim sangat tidak populer di Yordania.




---
Komentar anda



0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda