Jangan Katakan "Kenapa" dan "Bagaimana", bila Nabi -shollallohu alaihi wasallam- memerintahkannya atau melarangnya...
■ Imam Syafi'i
-rohimahulloh- mengatakan:
"... akan tetapi Allah telah menyuruh Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dan semua makluk-Nya dengan perintah apapun yg Dia kehendaki melalui lisan Nabi-Nya.
Maka, tidak boleh baginya -siapapun orangnya-, untuk memasukkan kata "kenapa" dan "bagaimana" serta pendapat apapun ke dalam hadits yg datang dari Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-.
Begitu pula tidak boleh baginya untuk menolak hadits tersebut, bila datang dari orang yg terpercaya menurutnya, walaupun dia hanya satu orang".
[Kitab: Ikhtilaful Hadits, karya: Imam Syafi'i, hal: 1
Karena adat yang begitu kuat... |
Semoga perkataan Imam Syafi'i di atas, dapat menjadi :
▬ masukan bagi mereka...
▬▬ dan itulah yg pantas bagi kita sebagai umatnya yg mengaku mencintai beliau.
Cobalah bayangkan, bila beliau masih hidup di depan kita, dan menyuruh atau melarang sesuatu kepada kita, pantaskah kita mengatakan "kenapa" atau "bagaimana", atau bahkan menolaknya mentah-mentah...?
Semoga bermanfaat....
- Ust. Ad Dariny
https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah/posts/786235574824695
Orcela Puspita
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda