Bencana seperti Lumpur Lapindo di Yogyakarta

Bencana seperti lumpur Lapindo ternyata juga pernah akan terjadi di kampung Pandeyan #Yogyakarta
 

Percaya atau tidak, silakan dibaca artikel di bawah ini.

Adalah sebuah cerita tentang keadaan masyarakat Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta pada jaman dahulu. Yang dimana masyarakat Pandeyan yang sudah makmur Gemah ripah loh jinawi dimana para masyarakat ini terdiri dari petani, pedagang, pandai besi dan peternak.

Tetapi ada sebagian masyarakatnya yang lupa akan hakekatnya dan lupa diri sehingga bertindak diluar kendali dan melakukan tindakan “MOLIMO” mabuk, main perempuan, judi, maling, dan narkoba. Sehingga menimbulkan situasi tidak nyaman di kehidupan bermasyarakat Pandeyan itu sendiri.

Lalu sampailah pada suatu kejadian yang terjadi munculnya sebuah “TUK UMBUL” merupakan pertanda dari Tuhan kepada masyarakat Pandeyan. bencana itu Berupa banjir lumpur yang terjadi di utara Desa Pandeyan. Sawah-sawah tergenang lumpur yang dalam sehingga mematikan kerbau dan sapi yang menggarap sawah para petani di Pandeyan di sekitar “Tuk Umbul” dan kemudian timbul kegelisahan masyarakat ketakutan akan tenggelamnya Pandeyan.

Maka warga berdiskusi dengan seorang sesepuh dan tokoh masyarakat di waktu itu yaitu sesepuh Ki Lurah dan para tokoh masyarakat kemudian turun tangan dan dengan bantuan beliau “TUK UMBUL” di tutup pakai GONG KYAI SLAMET. Ki Lurah berpesan agar masyarakat kembali kejalan TUHAN. Jauhi MOLIMO dan kembali guyub bersatu dalam kedamaian. Dan syaratnya yaitu tiap seminggu sehabis BAKDO/Idul fitri diadakan BAKDO KUPAT yang dulunya masih tradisi kendurenan dan untuk meruwat agar bencana itu tidak muncul lagi. 

Sehingga sampai saat ini tradisi leluhur di Pandeyan tetap dilestarikan sampai selama-lamanya.

Selengkapnya visualisasi peristiwa TUK UMBUL dan Upacara Adat BAKDO KUPAT ini bisa disaksikan dalam FESTIVAL BENTARA UPACARA ADAT DIY di depan Pagelaran Kraton, Alun-alun Utara Kota Yogyakarta, Minggu 23 Juni 2013 jam 8.00 - 16.00wib

source

---

Komentar anda