Breaking News
Loading...
Sabtu, 13 Juli 2013

Info Post
Beberapa hari belakangan keretakan di tubuh oposisi pro kudeta terlihat begitu mencolok. Koalisi oposisi gerakan Tamarrud, Front Penyelamat Nasional (NSF) dan beberapa faksi yang tadinya merestui penggulingan Mursi mulai bertikai pasca pengambilan kebijakan dan 'bagi-bagi kekuasaan' yang ternyata hanya menguntungkan militer dan kroni-kroni Mubarak.

Hal ini menyebabkan satu persatu pendukung kudeta mulai menarik diri. Ada yang masih mencoba negosiasi dan sebagiannya menyatakan bergabung dengan massa Rabea el Adawea, mendukung kembalinya Mursi karena merasa telah dicurangi. Revolusi telah dicuri.


Hari ini salah seorang mantan petinggi Tamarrud muncul di podium utama Rabea el Adawea dan memberikan orasi di depan jutaan massa menolak kudeta militer. Dia yang tadinya mendukung kudeta balik mendukung legitimasi rakyat.


Dalam orasinya dia membongkar permainan 'krisis bensin' beberapa waktu menjelang pelengseran Mursi. Dia memaparkan diantara ribuan pom bensin yang ada, hanya 400 pom bensin yang berstatus milik negara. Selebihnya bisnis pribadi milik kroni-kroni Mubarak. Sebelum 30 Juni, pom-pom bensin milik antek Mubarak ini sengaja tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga krisis BBM melanda Mesir.


Kondisi ini sengaja diciptakan untuk menyulut kemarahan dan kekecewaan rakyat hingga ikut bergabung bersama pemberontakan. Rekayasa ini terbukti begitu mencolok seketika setelah Mursi digulingkan, bensin yang tadinya langka langsung normal.


Dalam sambutannya mantan petinggi Tamarrud ini juga mengatakan, "Saya tahu akan terjadi apa-apa pada diri saya. Tapi Allah Maha Kuat!" [sinaimesir/kr/chan]

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda