Ilustrasi: Laksamana Cheng Ho |
Ini yang tertulis dalam sejarah: pedagang asal Genoa, Italia,
Christopher Columbus memimpin armada kapal menyeberangi Samudera
Atlantik. Ia tiba di 'dunia baru' pada tanggal 12 Oktober 1492.
'Dunia
baru' itu yang kemudian disebut Benua Amerika. Meski hingga
kematiannya, Columbus yakin benar, ia menemukan rute baru dan berhasil
telah mendarat di Asia -- di tanah yang digambarkan Marco Polo.
Namun,
sebuah salinan peta berusia 600 tahun yang ditemukan di sebuah toko
buku loak mengancam status Columbus sebagai penemu Amerika. Juga menjadi
kunci untuk membuktikan bahwa orang dari Negeri China yang pertama
menemukan benua itu.
Dokumen tersebut konon berasal dari suatu
ketika di Abad ke-18, yang merupakan salinan peta 1418 yang dibuat
Laksamana Cheng Ho, yang menunjukkan detil 'dunia baru' dalam beberapa
sisi.
Klaim bukti bahwa laksamana China memetakan Belahan Bumi
Barat (Western Hemisphere) lebih dari 70 tahun sebelum Columbus, adalah
salah satu klaim yang dimuat penulis Gavin Menzies dalam buku barunya,
'Who Discovered America?', yang diluncurkan jelang Hari Columbus tahun
ini.
"Kisah tradisional bahwa Columbus menemukan 'dunia baru'
adalah fantasi belaka," kata dia seperti dimuat Daily Mail, 8 Oktober
2013.
Ia bahkan yakin, Columbus memiliki salinan peta Cheng Ho saat mengarungi samudera menuju Amerika.
Menzies
juga mengatakan, armada megah kapal China yang dipimpin Cheng Ho
berlayar di sekitar daratan Amerika Selatan, 100 tahun sebelum Ferdinand
Megellan -- orang pertama yang berlayar dari Eropa ke Asia, orang Eropa
pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin
ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia.
Lebih jauh
lagi, Menzies mengklaim, pemukim pertama Belahan Bumi Barat tidak
berasal dari 'Jembatan Selat Bering', tapi pelaut China yang pertama
melintasi Samudera Pasifik sekitar 40 ribu tahun lalu.
Ia juga menulis, penanda DNA membuktikan Indian Amerika dan pribumi lainnya adalah keturunan para pemukim dari Asia.
Bukti Peta
Klaim bahwa Cheng Ho menemukan Amerika, bukan kali ini saja diungkap
Menzies. Ia pernah mempublikasikannya tahun 2002 lalu. Bedanya, di buku
terbarunya, ia menyertakan salinan peta yang ditemukan seorang pengacara
di Beijing, Liu Gang di buku loak -- yang ia klaim memperkuat teorinya.
Ia bersikukuh, peta itu jelas-jelas menunjukkan sungai dan perairan di
Amerika Utara, demikian juga dengan daratan Amerika Selatan.
Sebelumnya,
si penemu peta, Liu mendapatkan pengakuan dari balai lelang Christie's
bahwa dokumennya kuno -- dari Abad ke-18, bukan palsu.
Dari
peta itu, Menzies juga berkonsultasi dengan tim sejarawan yang
menganalisa tulisan yang tertera di sana. Lalu, ia menyimpulkan, peta
itu aslinya dibuat pada masa Dinasti Ming -- periode pemerintahan di
China yang berlangsung tahun 1368-1644.
Salah satu wilayah dari
peta, diyakini Menzies mengacu pada Peru. "Di sini orang-orang
mempraktekkan agama Paracas. Di sini juga orang-orang mempraktekkan
pengorbanan manusia," demikian ujar dia dalam bukunya.
Menzies
menambahkan, apalagi ada banyak istilah China yang digunakan di sejumlah
kota dan wilayah di Peru. Dalam peta kuno Peru, misalnya, ada istilah
'Chawan' -- tanah yang disiapkan untuk disemaikan dan 'Chulin' yang
artinya kayu atau hutan.
Pemukim dari Asia
Menzies
tak diakui sebagai sejarawan dan bukan lulusan universitas ternama. Dia
adalah bekas serdadu di kapal perang milik Angkatan Laut Inggris. Tapi,
ia bukan amatiran.
'Who Discovered America?' adalah buku keempatnya di mana ia berusaha menulis kembali sejarah dalam kaca mata Timur.
Namun
teori-teorinya yang 'pro-Asia' tidak diterima oleh komunitas akademik.
Pada 2008, profesor sejarah University of London, Felipe
Fernandez-Armesto mengatakan, buku Menzies sekelas buku kisah hidup
Elvis Presley yang dijual di supermarket atau kisah hamster alien.
Debut
Menzies dimulai pada 2002 lalu dalam bukunya, '1421: The Year China
Discovered the World' -- yang menyebut Laksamana Ceng Ho mencapai Eropa
dan Afrika, juga melintasi Samudera Pasifik, ke Belahan Bumi Barat.
Dia
mengklaim Cheng Ho tak hanya menemukan dunia baru pada 1421, tapi
meninggalkan koloni di sana. Armadanya juga berlayar di sekitar ujung
Amerika Selatan - melalui Selat Megellan sekitar Teluk Meksiko dan
sampai Mississippi .
Sementara dalam buku barunya, Menzies
fokus pada teori tentang orang Asia yang berhasil sampai ke Amerika
Utara dan Selatan jauh sebelum Cheng Ho. "Setidaknya 40 ribu tahun
lalu," tulis dia. Dari laut.
Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa manusia pertama menghuni Belahan Bumi Barat sekitar 13.000 sampai 16.500 tahun yang lalu.
Teori
universal di kalangan para akademisi adalah, manusia tiba di 'dunia
baru' dengan menyeberangi 'Jembatan Selat Bering' -- lewat tanah
menghubungkan antara Asia dan Amerika Utara.
"Semakin saya
berpikir tentang teori Bering Straight, makin terasa konyol," kata
Menzies. Menzies mengatakan ide bahwa manusia mampu menyeberangi Samudra
Pasifik di masa sekitar 40 ribu SM tak sedramatis kedengarannya.
"Jika
Anda masuk ke bak mandi plastik, arus juga akan membawa Anda ke sana,"
kata dia. "Kuncinya ada pada arus." Jadi, siapa penemu benua Amerika?
(Ein)
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda