Breaking News
Loading...
Kamis, 05 Desember 2013

Info Post
Menteri Kesehatan RI sedang berfose
Sebelumnya diberitakan Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013 dihentikan. Ternyata tidak demikian. Yang benar, Kementerian Kesehatan meminta penyelenggara untuk menghentikan kampanye Pekan Kondom Nasional yang menggunakan bus bersarana komunikasi, informasi dan edukasi.

“Yang dihentikan hanya bus bertuliskan Pekan Kondom Nasional, karena komunikasi, informasi dan edukasi ini sudah dilakukan sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/12) seperti diberitakan Antara.

Kegiatan itu, ia menjelaskan, diprakarsai dan dilaksanakan oleh perusahaan swasta DKT Indonesia yang merupakan salah satu distributor kondom di Indonesia dengan sepengetahuan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).

“Kita telah mengadakan pertemuan dengan DKT Indonesia dan KPAN dan diperoleh penjelasan bahwa acara Pekan Kondom Nasional merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan DKT Indonesia sejak 2007 dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia,” katanya.


Ia menjelaskan pula bahwa bus kampanye program Pekan Kondom yang dipermasalahkan oleh masyarakat karena menampilkan gambar Duta Kondom Julia Perez dalam pose vulgar hanya ada satu dan hanya ada di Jakarta.

Bus itu hanya sempat berkampanye sehari dan langsung ditarik karena muncul penolakan dari masyarakat yang menuding kegiatan kampanye juga disertai pembagian kondom gratis.

Bus tersebut katanya hanya memiliki fasilitas komunikasi, informasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS seperti leaflet untuk dibagikan ke masyarakat.

Sekretaris KPAN Kemal Siregar menambahkan, program edukasi mengenai HIV/AIDS yang dihentikan hanya yang sifatnya kontroversial seperti bus tersebut namun program lainnya akan tetap dijalankan.

Kemal juga mengatakan memang ada ada pembagian kondom namun hanya kepada populasi kunci dan tidak kepada masyarakat luas, apalagi kepada mahasiswa seperti berita yang beredar.

“Bagi kondom ke masyarakat hanya di titik-titik lokasi yang berisiko tinggi,” kata Kemal.

Jadi, Pekan Kondom Nasional tak dihentikan. Yang distop hanya bus yang bertuliskan Pekan Kondom Nasional. Artinya, penolakan masyarakat, khususnya kaum Muslimin beserta tokoh, ormas Islam, bahkan kalangan DPR dan Menteri Agama, dianggap angin lalu.

Atas dasar itu dikabarkan protes dan unjuk rasa untuk minta Pekan Kondom Nasional tersebut distop akan berlanjut. Dikabarkan kantor Kemenkes akan diserbu para pendemo. [fimadani]
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda