JAKARTA — Penyanyi dan pendiri grup band
Dewa 19 Ahmad Dhani menyatakan sindirannya kepada pihak yang membenci
Amerika Serikat melalui pesan Twitter, yang dibuatnya kemarin (Jumat,
5/7).
Berikut pernyataannya :
“Kalau tidak ada Amerika, pastinya kita tidak bisa Twitter-an
(Stop nyinyir in Amerika ). Mereka yang benci Amerika, adalah mereka
yang tidak sanggup memimpin dunia,” @AHMADDHANIPRAST.
Lebih lanjut, Dhani mengatakan Amerika adalah negara yang berhasil
membuat rakyatnya super kreatif dan super jenius dibanding dengan
bangsa-bangsa lainnya, Amerika Serikat adalah bangsa yang pantas
memimpin dunia.
“Tidak bisa dipungkiri, United States Of America…adalah negara
yang berhasil membuat rakyatnya super kreatif dan super genius,”
@AHMADDHANIPRAST.
Namun Ahmad Dhani tidak menyinggung sedikitpun mengenai kiprah
International Monetary Fundation (IMF) yang dikelola negara Paman Sam
tersebut dalam menciptakan ‘keabadian’ hutang bagi negara miskin. Disaat
ketergantungan hutang tersebut terjadi, justru perusahaan-perusahaan
Amerika Serikat ‘abadi’ dalam memasok keuntungan negara dari bunga IMF
tersebut.
“Saya kasih tahu Anda tentang, apa bedanya Goldman Sachs dengan
Tanzania. Negara Tanzania memiliki Gross National Product (GNP) sebesar
US$2,2 miliar per tahun, dan jumlah itu untuk dinikmati 25 juta orang
penduduknya. Sedang Goldman Sachs adalah perusahaan penanaman modal
Amerika yang keuntungannya US$2,2 mililar per tahun, untuk dinikmati
oleh 161 rekanan bisnisnya. Sayangnya, itulah dunia saat ini.” ungkap
Susan George, penulis buku “A Fate Worse Than Debt”.
Dengan kata lain, Susan ingin bilang, itulah program Bank Dunia dan
IMF, yakni membantu negara miskin dengan ‘pembangunan global’ nya. Tapi
secara sederhana, itu adalah sebuah bentuk sosialisme bagi si kaya dan
kapitalisme bagi si miskin. Kaum kaya makin luar biasa kaya dari hutang,
buruh murah, dan suaka pajak.
Sementara si miskin makin melarat, karena pekerjaan dan layanan
publik dicabut, untuk membayar bunga pinjaman negara ke Bank Dunia dan
IMF.
Ahmad Dhani pun tidak menyinggung sepak terjang PT Freeport yang
berhasil mengeruk sumber daya Papua hingga menciptakan kawah bekas
eksploitasi berdiameter kedalaman seluas sekitar 230 kilometer. (Tajuk.co)
http://tajuk.co/2013/07/banggakan-as-ahmad-dhani-lupa-kiprah-dunia-paman-sam/
http://tajuk.co/2013/07/banggakan-as-ahmad-dhani-lupa-kiprah-dunia-paman-sam/
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda