Hampir 400 orang pastor dipaksa menanggalkan jubah
mereka hanya dalam waktu dua tahun oleh Paus Emeritus Benediktus XVI
dikarenakan tuduhan pelecehan terhadap anak-anak, seperti dikonfirmasi
oleh Vatikan.
Statistik para rohaniwan yang dianggap melanggar ini
selama 2011 dan 2012 meningkat dramatis dibandingkan tahun tahun
sebelumnya, menurut dokumen yang diperoleh oleh kantor berita Associated
Press (AP).
Dokumen tersebut adalah bagian dari data Vatikan yang dikumpulkan untuk
dengar pendapat dengan Perserikatan Bangsa-bangsa pada hari Kamis (17/01) lalu.
Ini adalah pertama kalinya Tahta Suci Vatikan mengeluarkan pernyataan publik atas kasus pelecehan anak-anak oleh pastornya.
Tahta Suci adalah salah satu penandatangan Konvensi PBB
tentang Hak Anak sehingga mereka terikat kewajiban untuk mengayomi dan
melindungi anggota masyarakat yang paling rentan tersebut.
Petinggi gereja dalam dengar pendapat dengan PBB di
Jenewa menghadapi pertanyaan-pertanyaan kritis seputar kenapa mereka
menyembunyikan data itu dan apa yang dilakukan Gereja untuk mencegah
terulangnya kasus pelecehan di masa yang akan datang.
Tim advokasi para korban mengeluhkan masih minimnya kejelasan kasus ini dari kubu Gereja.
Dalam khotbah pada hari Kamis, penerus Benediktus,
Paus Fransiskus menyebut skandal pelecehan sebagai "aib bagi Gereja."
Bulan Desember lalu ia mengumumkan bahwa Vatikan akan
membentuk komite untuk memerangi kasus pelecehan anak di Gereja. [tribunnews]
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda