JAKARTA– Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan, jumlah
uang orang Indonesia yang dititipkan di bank di Singapura semakin besar. Dana
orang-orang kaya Indonesia secara individu sebanyak 150 miliar dollar AS, atau
sekitar Rp 1.500 triliun.
“Itu hampir sama dengan APBN Indonesia tahun lalu,” kata dia kepada
wartawan, di sela-sela Seminar Mendorong BUMN Go International, Jakarta, Selasa
(26/8/2014).
Itu pun, imbuh Budi, belum termasuk tabungan korporasi atau
perusahaan. Budi bilang, jika ditambahkan dengan nasabah korporasi, maka
nilainya mencapai sekitar 300 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 3.000
triliun. “Itu sama dengan total DPK (dana pihak ketiga) perbankan Indonesia.
Itu menunjukkan size yang besar sekali,” ujar dia.
Menurut Budi, jika dana tersebut bisa ditarik ke Indonesia, maka
akan sangat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kredit nasional. Namun,
Budi bilang, orang-orang kaya lebih senang menyimpan uang di Singapura karena
di Indonesia terbentur masalah legal dan pajak.
“Kalau kita lakukan apapun, tapi kita enggak perbaiki legal system
dan pajak, kita enggak kompetitif. Pasti mereka akan keluar. Tapi ada yang bisa
dilakukan, yakni kita menghimbaulah yang memiliki dana di luar negeri (kembali
ke sini),” tegas Budi.
“Kita nggak diberi izin dirikan
bank. Padahal bank Singapura punya 900 cabang di Indonesia, Malaysia punya
1.400 cabang di Indonesia. Kita minta satu saja nggak di beri.” Kata Budi G
Sadikin, Direktur Utama PT Bank Mandiri ini. Tribunnews
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda