Breaking News
Loading...
Rabu, 15 Oktober 2014

Info Post

Lifestyle - Sedih adalah perasaan pertama yang umumnya para ibu rasakan ketika anak harus ”berpindah pengasuhan” sementara waktu pada orang lain. Tak jarang ibu menangis sejak langkah pertama meninggalkan rumah bahkan hingga sampai di tempat kerja. Perasaan berikutnya yang juga kerap menghinggapi adalah perasaan takut dan khawatir karena pada umumnya para pembantu atau pengasuh tersebut adalah orang asing yang tidak dikenal sebelumnya. Keamanan, kasih sayang dan pendidikan seringkali menjadi tiga masalah utama yang menjadi sumber kekhawatiran ibu.

Kadang muncul perasaan takut akan ada apa-apa pada anak saat ibu tidak di rumah seperti dibentak, dimarahi atau bahkan dipukul jika mereka berulah atau melakukan kesalahan. Bukan tidak mungkin akan sekali tersirat juga di benak ibu tentang penculikan yang cukup santer disorot media dalam beberapa waktu terakhir. Tak adanya hubungan kekerabatan juga kadang memunculkan kekhawatiran pembantu hanya akan ala kadarnya saja menyayangi dan mengasuh anak kita, sebatas formalitas atau bergantung pada besarnya salary yang mereka terima.

Masalah pendidikan juga sering membuat para ibu khawatir. Para pengasuh yang pada umumnya berpendidikan rendah dikhawatirkan akan ”menurunkan”, ”menularkan” atau ”mengajarkan” ilmunya pada anak-anak kita. Kekhawatiran yang sangat beralasan dan sangat mungkin terjadi karena kadang secara kuantitas mereka lebih banyak bersama anak-anak kita di waktu-waktu berkualitas anak yakni dari pagi hingga siang atau sore, saat di mana anak lebih banyak bermain dan ”belajar”. Sedangkan di malam hari di mana para ibu umumnya di rumah, anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beristirahat.

Perasaan lain yang juga kerap muncul adalah perasaan ”cemburu” jika anak nantinya menjadi lebih dekat dengan pembantu daripada ibunya sendiri. Terlebih jika sejak usia sangat dini, antara 2-3 bulan, mereka sudah diasuh pembantu.

Pasti ada solusi atau langkah-langkah antisipasi untuk menghindari atau mereduksi berbagai kekhawatiran dan masalah di atas. Seperti yang dilakukan seorang teman dengan sesekali mengaktifkan telpon di rumah tanpa sepengetahuan si pembantu untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi dengan si buah hati saat ia di kantor.

Tak kita pungkiri, pasti ada nilai plus dan manfaat yang bisa diperoleh dalam burden sharing pengasuhan anak dengan pembantu. Hal yang paling umum dikemukakan teman-teman adalah melatih anak lebih mandiri. Manfaat lainnya adalah memberi si ibu kesempatan untuk memiliki waktu bagi dirinya sendiri, anggota keluarga yang lain ataupun beraktualisasi. [sumber]
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda