Jakarta - Di temui di Gedung
Pengadilan Tipikor, Kuningan, Luthfi Hasan Ishak, penuh senyum, dan
tidak menunjukkan adanya kesedihan sedikitpun di wajahnya. Luthfi
mengatakan tidak menerima uang sepeserpun, terkait dengan kasus daging
import.
Karena, sejatinya dia hanya menjadi korban, yang sengaja dibuat
(diskenariokan) oleh rezim SBY. "Pemerintah SBY sengaja mau
menghancurkan PKS, karena tidak mau nurut", ujar Luthfi, Kamis,
10/10/2010.
Menurut Luthfi Hasan Ishak, sudah sejak dua tahun lalu, hubungan PKS
dengan SBY, tak nyaman dan harmoni. Pasalnya, PKS tidak mau nurut dengan
SBY, dan selalu menentangnya. Khususnya, terkait dengan Bank Century,
dan kenaikan BBM.
Di mana PKS ingin membuka kasus Bank Century yang menghabiskan uang
Rp 7 triliun, dan sampai sekarang tidak jelas, dan Century terkait
dengan Sri Mulyani, Boediono, dan SBY. Tetapi, kasus ini tak lancar
penyidikannya, dan bahkan terkesan mandeg di DPR, dan KPK.
PKS berusaha membuka kasus Bank Century secara terbuka. Kemana aliran dana Century itu? Adakah aliran dana Century masuk ke partai dan tokoh tertentu terkait dengan pemilu 2009?
Bahkan, menurut Luthfi Hasan Ishak yang mewakili PKS, saat bertemu
dengan tokoh-tokoh Partai Koalisi dengan SBY di Cikeas, mengatakan
berdebat dengan SBY, terkait substansi piagam koalisi. Inilah awal
terjadinya konflik antara SBY dengan PKS.
SBY menjadi presiden RI, tak lain, karena dukungan politik dari PKS
dan PBB, dan Demokrat, yang menjadi modal awal, pemilihan presiden tahun
2004. SBY manggung menjadi presiden, karena adanya dukungan
partai-partai Islam yang bersedia menjadi sekondannya. Tetapi, tidak
selalu berujung dengan harmoni, karena PKS sendiri memiliki visi dan
misinya, dan tidak mungkin harus selalu sejalan dengan SBY.
Sekarang PKS dihancurkan dengan masalah korupsi. Sejatinya korupsi
yang dilakukan PKS kualitas dan kuantitasnya dibandingkan dengan Partai
Demokrat, tidak ada seujung kuku hitamnya. Uang negara yang digaruk oleh
Demokrat melalui Nazaruddin dan kawan-kawannya, sangat besar bukan
hanya ratusan miliar, tetapi bisa mencampai angka triliun.
Kalau korupsi yang dilakukan PKS dibandingkan dengan Golkar dan PDIP,
masih belum ada apa-apanya. Golkar menjadi induk korupsi, yang
melahirkan rezim KKN, dipimpin Soeharto, dan Golkar menjadi salah satu
pilar politik Soeharto selama lebih tiga puluh tahun.
Apalagi, PDIP yang berkuasa di bawah Mega, tak lepas dari korupsi.
Banyak kadernya dan tokohnya masuk bui. Karena korupsi. Bahkan, di masa
Mega, asset negara habis diobral, dan Mega memberikan pengampunan kepada
konglomerat hitam (Cina) yang sudah mengahabiskan uang negara sebesar
Rp 650 triliun, saat Mega berulang tahun di Bali.
Tetapi, korupsi kecil atau besar, tetap sebuah kejahatan yang harus
diberantas dan dikutuk. Siapapun pelakunya, dan harus dihukum berat.
Tetapi, sekarang ini ada langkah-langkah yang sistematis,
menghancurkan partai-partai Islam dengan isu korupsi. Seakan
Partai-partai Islam itu rajanya korupsi. Padahal, penjahat segala
korupsi itu, adalah partai-parta sekuler dan nasionalis.
Raja korup itu adalah Golkar, PDI, dan Demokrat. Tetapi, beritanya
sangat kecil, dibandingkan dengan kejahatan korupsi yang dilakukan PKS.
Sebaliknya, ketika partai Islam korupsi langsung di bully ramai-ramai
oleh media massa.
Kemarin, didepan Pengadilan Tipikor, Luthfi membuat pengakuan yang
mengejutkan, tentang Bunda Putri. Menurut Luthfi, Bunda Putri itu, orang
yang sangat dekat dengan SBY. Masih menurut Luthfi, mengenal Bunda
Putri, dari Ketua Majelis Syuro, Hilmi Aminuddin. Sebagai orang yang
sangat dekat dengan Presiden SBY yang kerap membawa dan menyampaikan
pesan SBY.
"Bunda Puteri menjadi penghubung antara pembina partai dengan pembina
partai", ungkap Luthfi. Lebih lanjut, menurut Luthfi, Bunda Puteri
merupakan putri tokoh Golkar di masa lalu. Ia memiliki bisnis diluar
negeri, Bunda puteri adalah sosok yang hingga kini tidak jelas siapa
orangnya. Ia disebut-sebut sejumlah saksi dalam sidang kasus import
daging sapi. Menteri Pertanian Suswono, juga pernah bertemu dengan Bunda
Puteri.
Menurut Luthfi, bahwa dirinya pernah bertemu dengan Bunda Puteri,
dalam kapasitas sebagai Presiden PKS, dan ingin mengkonfirmasi tentang
reshufle kabinet, terkait dengan menteri PKS. Bunda Puteri kerap
menyampaikan pesan-pesan penting SBY kepada pimpinan partai. Jika
pimpinan partai ingin menyampaikakn pesan penting juga melalui Bunda
Puteri.
Ketika, Ketua Majelis Hakim, menanyakan tentang Bunda Puteri kepada
Luthfi, dia mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu persis tentang siapa
sesungguhnya Bunda Puteri itu, kecuali hanya mendapatkan informasi
tentang Bunda Puteri, anak pendiri Golkar.
Sebelumnya, Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro, Hilmi Aminuddin,
juga menyebutkan Sengman sebagai utusan SBY. Sengman pemain di
Departemen Pertanian, dan Sengman mempunyai hubungan dekat dengan SBY,
saat menjadi Pangdam Sriwijaya. Sengman, seorang keturunan Cina di
Pelembang, dan sudah lama bermain bisnis di Departemen Pertanian.
Menghadapi pernyataan Luthfi Hasan Ishak itu, nampaknya Presiden SBY
marah besar, dan SBY membantah keras pernyataan Luthfi. Kemudian, SBY
menegaskan, bahwa tidak mengenal Bunda Puteri. "Seribu persen Luthfi
bohong. (Dikatakan) Dia (Bunda Puteri) sangat tahu kebijakan reshuffle
kabinet, (saya katakan) dua ribu persen bohong. Apa? Kalau reshuffle,
istri saya pun tidak tahu. Yang saya ajak bicara itu Wapres, Sesneg,
dan Menko", tegas SBY.
Hubungan SBY dengan PKS, memang akhirnya memburuk, akibat adanya
perbedaan diantara keduanya. Sekarang saling menyerang. Tetapi siapa
pembohong? Luthfi Hasan Ishak atau SBY? Wallahu'alam.
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda