Istilah Halloween mungkin tidak asing lagi bagi Indonesia. Bahkan, tidak
sedikit pula mereka yang ikut merayakannya. Meski faktanya, Halloween
bukanlah asli budaya kita.
Perayaan yang identik dengan dandanan layaknya hantu itu merupakan tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat.
Setiap tahun, perayaan Halloween di berbagai penjuru dunia, khususnya Amerika dan Eropa disambut dengan meriah. Namun, dibalik gegap gempitanya perayaan Halloween di berbagai negara, terdapat beberapa beberapa fakta terselubung yang mungkin belum Anda ketahui, apa saja? Berikut delapan diantaranya.
1. Berdandan layaknya hantu berasal dari Budaya orang-orang Celtic
Banyak yang mengatakan bahwa awalnya budaya perayaan Halloween berasal dari Irlandia kuno. Namun ternyata, perayaan ini awalnya bermula dari budaya yang dianut orang-orang Celtic.
Orang-orang Celtic percaya bahwa Halloween adalah hari di mana poros dunia manusia dan dunia gaib bertemu. Dikarenakan kepercayaan ini, maka orang-orang Celtic banyak menggunakan kostum atau topeng hantu serta mengadakan perayaan untuk membingungkan arwah atau iblis.
Orang-orang Celtic hidup di zaman besi setelah era Neolithikum dan zaman perunggu berakhir. mereka juga merupakan cikal bakal dari orang-orang di beberapa negara Eropa termasuk Inggris, Irlandia, Skotlandia dan lainnya (wikipedia).
2. Halloween merupakan tahun baru orang Celtic
Memang tidak diketahui pastinya, namun diperkirakan perayaan Halloween sudah diadakan lebih dari 2000 tahun lalu. Pada dasarnya, tahun baru orang-orang Celtic jatuh pada tanggal 1 November setiap tahunnya dan dinamakan Samhain (SAH-win), namun sejak abad ke 11, orang-orang gereja menjadikan tanggal 31 Oktober sebagai hari Halloween.
3. Halloween dan Katolik
Sejak abad 11 lalu, perayaan Halloween ditetapkan pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya. Penerapan tersebut merupakan perintah dari Paus secara langsung.
Selain meneruskan budaya yang telah lama dianut yaitu perayaan bertemakan hantu, orang-orang Katolik menggunakan hari Halloween sebagai hari yang tepat untuk mengubah orang-orang Pagan menjadi Katolik.
4. Simbol dari Halloween ternyata hanya satu
Ketika perayaan Halloween tiba, banyak yang menggunakan simbol-simbol untuk memeriahkan hari tersebut. Mulai dari simbol kucing hitam, penyihir, vampir sampai laba-laba digunakan.
Sayangnya, tidak banyak orang tahu bahwa ternyata simbol dari Halloween hanyalah satu. Orang-orang Celtic di masanya ketika merayakan hari Samhain, mereka menggunakan kelelawar sebagai simbol khusus dan paten.
Namun dikarenakan kerancuan dan sedikitnya informasi akhirnya simbol Halloween menjadi random seperti sekarang ini.
5. Icon Halloween bukan buah labu
Selain perayaannya, istilah Jack-O-Lanterns juga berasal dari cerita rakyat Celtic yaitu seorang petani bernama Jack yang berhasil menipu iblis. Karena merasa tertipu, iblis marah dan membuang Jack ke neraka.
Untuk mendapatkan kembali jiwanya yang hilang, Jack akhirnya mengembara di neraka dengan bantuan sebuah batu bara menyala yang diletakkannya di dalam sebuah lobak yang telah dia lobangi sebelumnya.
Mitos dan cerita Jack-O-Lanterns ini kemudian menyebar dan diadopsi oleh orang-orang Irlandia. Namun mereka tidak menggunakan lobak melainkan menggunakan kentang.
Setelah dari Irlandia, orang Amerika kesulitan untuk mengadopsinya karena lobak dan kentang di tahun 1800-an sangat langka, akhirnya mereka mengakalinya dengan menggunakan labu yang di dalamnya diisi lilin serta dipahat menyerupai iblis sedang tersenyum.
6. Halloween ganti nama sebanyak 5 kali
Perayaan Halloween awalnya dilakukan oleh orang-orang Celtic. Perayaan ini berfungsi sebagai tanda Tahun Baru telah tiba atau disebut dengan nama Samhain (SAH-win).
Namun di abad ke-11, Paus menyerukan agar sebutan untuk perayaan tersebut diganti dengan nama All Hallow's Eve. Dari All hallow's Eve, banyak orang yang mengucapkannya secara terus menjadi All Hallow's Even.
Di abad ke-18, nama perayaan tersebut kembali berubah menjadi Hallowe'en. Sekali lagi, nama perayaan tersebut berganti menjadi Halloween dan digunakan hingga sekarang.
7. Trick-or-treating berasal dari para kaum miskin
Banyak yang paham bahwa trick-or-treating selalu dilakukan oleh anak-anak untuk mendapatkan permen atau kue dengan cara berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya serta tidak ketinggalan dengan berdandan seperti hantu.
Namun tahukah Anda, trick-or-treating ini sebenarnya juga sudah dilakukan sejak beratus-ratus abad silam. Akan tetapi bedanya, bila sekarang semua anak dapat melakukannya, di zaman dahulu, trick-or-treating hanya digunakan oleh anak-anak miskin yang berkeliling untuk meminta makanan kepada orang-orang yang lebih mampu.
8. Bulan purnama yang jatuh tepat di hari Halloween sangat langka
Di film-film fiksi atau juga hantu, sutradara selalu mengikutsertakan obyek bulan purnama sebagai hiasan penambah kesan seram dan magis. Namun ternyata, bulan purnama yang tepat dengan perayaan Halloween sangat jarang muncul.
Diperkirakan, bulan purnama yang tepat dengan perayaan Halloween akan muncul kembali pada tahun 2020 mendatang. Bulan purnama terakhir muncul pada tahun 2001 dan sebelumnya pada tahun 1955 silam. (merdeka.com)
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda