Breaking News
Loading...
Jumat, 21 Februari 2014

Info Post
Ilustrasi
Pemerintah Spanyol pada pekan lalu telah menyatakan pengakuannya terhadap hak kewarganegaraan kaum Yahudi Sefardim keturunan Morisco yang pernah diusir keluar dari Spanyol Selatan antara 1492-1609. Keputusan ini memungkinkan penduduk Yahudi Sefardim yang terserak di negara-negara seperti Israel, Perancis, AS, Turki, Meksiko, dan Cile, mengajukan permohonan kewarganegaraan Spanyol.
 
Keputusan tersebut ternyata memicu reaksi dari keturunan Muslim yang pernah diusir dari Andalus beberapa abad lampau. Mereka mempertanyakan mengapa hak yang sama tidak diberikan kepada mereka.

“Negara Spanyol harus memberikan hak yang sama kepada semua orang yang diusir, jika keputusan mereka memang tidak bermuatan rasisme,” tutur Presiden Asosiasi Warisan Sejarah Al Andalus, Bayi Loubaris, kepada kantor berita EFE Spanyol, seperti dilansir World Bulletin, Kamis (20/2).


Hari ini, terdapat sekitar 1,6 juta Muslim Spanyol. Angka tersebut mencapai 3,4 persen populasi penduduk di negara itu. Sayangnya, hanya 464.978 orang dari mereka saja yang diakui sebagai warga negara Spanyol. Harusnya, kata Loubaris, pemerintah Spanyol memberikan hak kewarganegaraan yang sama kepada seluruh kaum Muslimin Spanyol, seperti halnya pengakuan yang diberikan kepada kelompok Yahudi Sefardim.


Umat Muslim memerintah Andalus, Spanyol Selatan, dari abad ke-8 sampai abad ke-15. Kejayaan Islam di negeri itu berakhir ketika inkuisisi Spanyol memberikan warga Muslim dan Yahudi tiga pilihan. Yaitu, hengkang dari Spanyol, masuk agama Katolik, atau dibunuh.


Banyak umat Muslim dan Yahudi yang dibantai kala itu. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang berhasil lolos melarikan diri ke Afrika Utara dan wilayah Kekaisaran Usmani.[ROL/Islamedia/YL]
---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda