Breaking News
Loading...
Kamis, 03 April 2014

Info Post


Di setiap kampanye, kehadiran peserta kampanye selalu dihadiri keluarga-keluarga besar PKS. Rata-rata usia mereka berkisar di antara 20-50 tahun. Tentu tak terlewatkan anak-cucu pun diikutsertakan. Anak-anak generasi kedua, kelahiran tahun 90-an hingga 2000. Plus anak-anak yang dilahirkan oleh generasi ketiga PKS, anak-anak usia 1-14 tahun. 

Satu hal yang unik dari kaderisasi di PKS, adalah suami-istri kader yang di kemudian hari melahirkan kader-kader kembali. Hal yang jarang dijumpai di parpol lain. Model kaderisasi yang jamak terjadi di dunia keormasan, seperti NU-Muhammadiyah-Persis. Namun PKS berhasil meniru jejak-jejak ormas dari segi kaderisasi turun temurun. Sistem konvensional yang dianggap "tabu", namun justru melahirkan spirit militansi yang tak mudah lenyap seperti butiran debu. 

Hebatnya, keluarga muda PKS adalah keluarga yang SAKINAH (Satu akar, keturunannya ikut nambah). Satu keluarga, tapi bisa melahirkan 2-11 anak. Bayangkan jika ada 1 juta keluarga PKS. Minimal rata-rata punya anak 3 orang saja. Itu sama artinya, 5 juta orang. Jika usia hak memilih rata-rata 17 tahun, diprediksi PKS memiliki suara 3 juta. 

Di titik ini saya memahami rahasia mengapa Rasul menyarankan para aktivis dakwah memilih calon istri yang al-waluud (subur rahimnya). Tiada lain, mempercepat kaderisasi dan lahirnya kader-kader militan. Itu baru satu rahim. Bisa dibayangkan jika 2-3-atau 4 rahim. Amazing bukan? Semoga saja tidak ada yang komen, "MODUS!" "#akurapopo".

By: Nandang Burhanudin 

---
Komentar anda

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda