Tiga orang warga Muslim Amerika Serikat ditembak mati di lingkungan tempat tinggalnya di Capel Hill, North Carolina pada 11 Februari 2014.
Ketiga orang itu adalah Deah Shaddy Barakat, istrinya Yusor
Mohammad Abu-Salha, 21 tahun, dan adiknya Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun.
Media Amerika Serikat tampak tenang dengan kejadian penembakan
pada para mahasiswa dan karyawan Muslim ini. Bahkan tidak ada breaking news
atas penembakan bernuansa islamophobia ini. Pemberitaan yang muncul hanya
seadanya, berbeda dengan peristiwa penembakan Charlie Hebdo bulan lalu di Paris
Perancis.
Sang penembak merupakan seorang penganut paham atheis yang kerap
menghina praktik keagamaan di akun media sosialnya. Ia bernama Craig Stephen
Hicks, berusia 46 tahun.
Ketika terjadi penembakan Charlie Hebdo yang dipicu pelecehan
majalah satir tersebut, dan bernuansa agama, banyak yang mengecam pelaku
penembakan yakni Kouachi Bersaudara. Mereka yang mengutuk Kouachi bersaudara
tidak hanya orang kafir, tetapi juga orang-orang Islam.
Kini, mereka yang dulu mengutuk Kouachi Bersaudara, hanya diam
mendengar peristiwa penembakan 3 penganut Muslim Amerika Serikat itu. Seakan
tidak peduli bahwa ketiga korban itu adalah orang Islam. (fimadani)
Berita terkait:
+ Kemarahan Terhadap Pembunuhan 3 Mahasiswa Muslim di AS Banjiri Dunia Sosmed
Berita terkait:
+ Kemarahan Terhadap Pembunuhan 3 Mahasiswa Muslim di AS Banjiri Dunia Sosmed
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda