Sejumlah kecil warga Irak
berkumpul untuk menyaksikan eksekusi di sebuah kamp -- yang dijuluki pihak
Amerika Serikat sebagai 'Camp Justice' yang terletak di Khadimiya di pinggiran
Baghdad -- fasilitas yang sebelumnya digunakan rezim Saddam untuk mengeksekusi para pembangkang. Saddam
Hussein dibawa masuk ke sebuah ruangan eksekusi dengan tembok berlapis beton.
Ia dikelilingi sejumlah pria bertopeng hitam.
Kala itu Saddam memakai
kemeja putih berlapis jaket dan mantel hitam, bukan pakaian tahanan. Tangannya
yang diborgol membawa Alquran. Ia minta salinan kibat suci tersebut diberikan
pada seorang teman. Entah siapa.
Lalu prosesi dimulai.
Seorang hakim membacakan vonis hukuman mati. Munir Haddad, seorang hakim yang
menjadi saksi eksekusi menceritakan, seorang penjaga bertanya pada Saddam,
apakah ia merasa takut menghadapi eksekusi. Dan Saddam menjawab, "Aku
menghabiskan hidupku melawan orang kafir dan penyusup," demikian Liputan6.com kutip dari BBC.
Dan satu penjaga lain
berteriak, "Mengapa kau menghancurkan Irak menghancurkan kami? Kau membuat
kami kelaparan dan membiarkan AS menjajah kita! Di masa kepemimpinannya, Saddam
memerintah Irak dengan tangan besi.
Saddam pun menanggapi. "Aku menghancurkan para penjajah, orang-orang Persia. Aku menghancurkan musuh-musuh Irak... Aku mengubah Irak yang miskin menjadi kaya." "Ini akhirku... ini akhir hidupku. Tapi aku memulai hidupku sebagai pejuang dan militaan politik -- jadi kematian tak membuatku ngeri."
Borgol Saddam pundilepas,
tangannya lalu diikat ke belakang. Kakinya dibelenggu. Ia lalu naik ke panggung
eksekusi. "Ia lalu berseru, "Allahu Akbar! Juga meneriakkan lantang
slogan-slogan polituk seperti: Hancurkan Amerika! Hancurkan Penjajah,"
kata hakim Haddad. Saddam, tambah Haddad, juga sempat meminta maaf pada rakyat
Irak. Lalu eksekusi dilakukan, tali tebal turun dari langit-langit dan
dilingkarkan ke lehernya.
Dengan suara yang jelas Saddam Hussein mulai melantunkan
syahadat. Tak sampai tuntas diucapkan. Kemudian pintu jebakan terbuka.
Dengan
satu hentakan keras, tubuhnya jatuh, tali menjerat leher. "Ia tewas
seketika. Saya menyaksikan dampak jeratan tali dan itu adalah pemandangan yang
mengerikan," kata Haddad.
Saddam digantung setelah
divonis bersalah melakukan kejahatan kemanusiaan, terkait pembantaian 148 warga
Siah di Dujail tahun 1982.
Setelahnya, Gedung Putih
menyatakan eksekusi hukuman mati Saddam Husein merupakan penegakan keadilan
atas kejahatan yang dilakukannya. Saat peristiwa eksekusi berlangsung, Presiden
Amerika Serikat George W. Bush sedang berlibur di peternakannya di Crawford,
Texas.
Selain eksekusi Saddam
Huseein, tanggal 30 Desember juga diwarnai sejumlah kejadian penting. Pada
1922, Uni Republik Sosialis Soviet (Uni Soviet) resmi berdiri. Sementara pada
1972, Presiden AS Richard Nixon menghentikan pengeboman di Vietnam Utara dan
mengumumkan proses perdamaian.
Sumber: Liputan6.com
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda