Titik lokasi jatuhnya AirAsia QZ8501 |
JAKARTA - Hingga saat ini
belum diketahui penyebab pasti hilang kontak yang berujung jatuhnya AirAsia QZ8501
relasi Surabaya-Singapura. Pihak Komisi Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) sampai dengan sekarang masih melakukan penyelidikan musibah pesawat
Airbus A320-200 yang dipiloti Kapten Irianto tersebut.
Namun, meski belum diketahui sebab musababnya, ada beberapa
kejanggalan yang muncul dalam musibah tersebut, berikut ulasannya:
1. AirAsia Tidak Ambil Data Cuaca Saat Terbang
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan fakta baru yang
cukup mencengangkan sebelum pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak. Rupanya, AirAsia tidak
mengambil data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
sebelum pesawat tersebut terbang.
"Berdasarkan laporan Kepala BMKG Kepada Menteri Perhubungan
(Ignasius Jonan), bahwa memang AirAsia tidak
mengambil (Dari BMKG di Sidoarjo) data cuaca sebelum terbang," kata Staf
Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid saat konferensi pers, Jakarta, Jumat
(2/1/2014) lalu.
AirAsia baru mengambil data cuaca BMKG pukul
07.00 WIB setelah Pesawat QZ8501 dinyatakan hilang kontak pada 07.55. Adapun,
pesawat tersebut berangkat dari Bandara Juanda pada pukul 05.36 WIB.
Menurut Hadi, tidak diambilnya data cuaca sebelum pesawat terbang oleh AirAsia akan
diinvestigasi kebijakannya oleh Kemenhub.
Apabila melanggar standar operasional prosedur (SOP), maka Kemenhub
akan bertindak tegas. Bahkan karena hal itu pula Menhub Jonan sempat marah saat
mendatangi Kantor AirAsia di Cengkareng, Tangerang. Pasalnya,
karena hal itu, briefing pilot sebelum terbang terkait data cuaca tidak
dilakukan AirAsia.
2. AirAsia QZ8501 Seharusnya Tidak Terbang Hari Minggu
AirAsia QZ
8501 yang mengalami musibah ternyata tidak dijadwalkan untuk terbang di hari
Minggu. Jadwal untuk penerbangan pada hari itu pun tidak ada.
"Bahwa rute Surabaya-Singapura (PP) yang diberikan kepada
Indonesia Air Asia adalah sesuai dengan jadwal penerbangan pada hari Senin,
Selasa, Kamis dan Sabtu," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian
Perhubungan J.A. Barata di Jakarta, Jumat (2/1/2015) lalu.
Namun, kenyataannya pelaksanaan penerbangan AirAsia rute
Surabaya-Singapura (PP) dilaksanakan di luar izin yang diberikan, yakni antara
lain pada hari Minggu. Atas perubahan tersebut, sampai saat ini pihak AirAsia tidak
mengajukan permohonan perubahan hari operasi kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
Lalu yang menjadi pertanyaan, siapakah yang memberikan izin
terbang AirAsia Qz
8501?
Barata tidak menjelaskan lebih lanjut soal itu, namun ia menegaskan bahwa apa
yang dilakukan pihak AirAsia jelas
merupakan sebuah pelanggaran atas persetujuan rute yang sudah diberikan.
3. ATC Tidak
Memberitahukan Soal Kondisi Cuaca
Air Traffic Control (ATC) Bandara
Soekarno-Hatta diduga
tidak memberitahukan cuaca buruk di atas Selat karimata. Padahal, sebelumnya
BMKG sudah merilis data cuaca bahwa ada awan cumulonimbus yang menjulang tinggi
hingga 40 ribu kaki.
Selain itu, sesaat sebelum pesawat dinyatakan hilang kontak,
pilot pesawat AirAsia meminta
naik ketinggian ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan ke arah kiri.
Komunikasi itu terjadi sekitar pukul 06.12 WIB, saat pesawat
yang diterbangkan oleh Kapten Irianto ini berada pada ketinggian 32 ribu kaki.
"Pada saat kontak ATC radar Jakarta mengidentifikasi
pesawat pada layar radar, pada saat kontak (pilot) pesawat menyatakan ingin
menghindari awan ke arah kiri, dari rute M 635 dan minta naik ke tinggian ke 38
ribu kaki," kata Dirut Airnav Ignatius Bambang Tjahjono saat dihubungi,
Minggu (28/12/2014) lalu.
Pada pukul 06.17 pesawat hanya tampak berupa sinyal. Hal itu
beriringan dengan hilangnya kontak antara kru di pesawat dengan ATC.
4. AirAsia Terbang Tidak Membawa Dokumen Keselamatan
Pihak AirNav menuding bahwa AirAsia Qz8501 terbang tanpa
dokumen keselamatan penerbangan. Dokumen tersebut adalah Emergency
Airworthiness Directive yang diterbitkan European Aviation Safety Agency 9
Desember 2014 untuk Airbus jenis A320-216 yang dipakai AirAsia. (Tribunnews)
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda