By: Nandang Burhanudin
Setelah wafatnya Raja Abdullah, hari Kamis lalu dan digantikan
Putera Mahkota Pangeran Salman bin Abdul Aziz. Publik dunia -terutama dunia
Islam- berharap-harap cemas, kebijakan apakah yang akan dilakukan Raja ketujuh
Saudi Arabia dan putera ke 25 dari anak-anak lelaki pendiri Saudi Arabi Abdul
Aziz bin Abdurrahman Al-Faishal Al-Saud dari istrinya Hisshah binti Ahmad
As-Sudairi.
Dunia Islam menunggu-nunggu, adakah gebrakan positif yang
membanggakan dunia Islam di tengah keterpurukan umat di seluruh dunia? Sebab
terbukti, lemahnya Saudi Arabia berimbas pada lemahnya dukungan dunia Islam ke
negeri-negeri minoritas. Malah sejak peristiwa 11/9, donasi Saudi untuk
pengembangan Islam berkurang drastis.
Ada secercah harapan positif.
Pertama: Raja Salman bin Abdul Aziz, sedari kecil mendapatkan
pendidikan Islam yang militan. Khatam (hafizh) Al-Qur'an di usia 10 tahun di
Madrasah Syaikh Abdullah Khayyath, imam dan khatib Masjidil Haram.
Kedua: Raja Salman bin Abdul Aziz menurut situs Asrar Arabiyyah,
langsung memecat Khalid At-Tuwaijiri dari tugas kenegaraan. Khalid At-Tuwaijiri
dikenal luas sebagai "amin sirri" (penjaga rahasia) raja-raja Saudi
Arabia dan "orang ketiga" paling menentukan kebijakan Saudi Arabia.
Ketiga: As-Sisi melalui media massa prokudeta, sempat
mempermasalahkan pengangkatan Pangeran Salman sebagai putera mahkota. Kita
menunggu, apakah Raja Salman akan melanjutkan dukungan fullpower ke
pemerintahan kudeta di MEsir yang membantai ribuan anti kudeta?
Secercah harapan itu bisa pupus, ketika memperhatikan kondisi
berikut:
1. Di usia 62 tahun saat ini, Raja Baru sudah menderita penyakit
parah.
2. AS dan Israel tentu tidak akan membiarkan Saudi mandiri dalam
segala kebijakannya. AS akan terus menekan Saudi, agar melanjutkan perannya
sebagai partner strategis AS dan Israel di Timur Tengah.
Oleh karena itu, harapan kepada Raja Salman adalah, melakukan
rekonsiliasi dengan jamaah Ikhwanul Muslimin yang cukup kuat di Saudi Arabia.
Sebagai antisipasi gerakan Syiah yang makin meluas di Jazirah dan Teluk. Jika
saja ini terjadi, kudeta di Mesir berakhir!
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda