RENUNGAN
BUAT WANITA ISLAM
Apa jadinya jika manusia sudah kehilangan harga dirinya?
Pantaskah kalau kemudian kita mengaku sebagai manusia beradab?
Ketika rasa malu itu hilang dan lenyap, kita tak berbeda dengan manusia
barbar yang hidup di zaman batu.
Sahabatku, kamu pasti tidak menutup mata, bila akhir-akhir ini, sering
menjumpai teman-teman yang nota bene muslimah (ku sebut demikian, karena meski
mereka wanita, tetapi tetap mengaku ber-Islam), mengenakan celana pendek
dimall-mall, di setiap Twenty One,hingga di tempat-tempat tongkrongan yang
menjajakan kuliner. Tanpa rasa malu dan jengah sedikit pun, mereka cuek bebek
berseliweran di jalan-jalandan tempat keramaian.
Lebih parah lagi, celana pendek melewati dengkul atau yang ngetren
disebut hot pants (celana yg bikin ‘panas’) itu kadang dikenakan di tempat
pesta pernikahan bahkan ajang reuni.
Ya ampyuuuunnn…..
Kalo dipikir-pikir ke mana rasa malunya itu?
Sudah pudar? Atau sudah lenyap sama sekali.
Asal tau saja, dulu masyarakat kita mencitrakan celana pendek sebagai
busananya kamu pelacur (maaf, terlalu kasar memang) yang kerap nongkrong di
lokalisasi prostitusi.
Kini ketika model dan gaya itu menjadi trend, para ABG (dari yang SMP,
SMA, kuliah sampe yang udah tuwir) sepertinya tidak peduli dengan pencitraan
itu.
Mereka memang bukan pelacur,tapi meniru-niru seperti pelacur.
Gaswat!! Gubyaakss !!!!
Terkadang terbetik oleh kita, jika model ini dipelihara terus, bukan
tidak mungkin, lama-lama kaum perempuan tidak malu lagi ketika mengenakan
celana dalam di tempat keramaian sekalipun (kayak di negeri ‘Obama, dkk’).
Nah lho,kalau sudah begitu, tunggu apa lagi,???
Inilah tanda-tanda kiamat bakal semakin dekat.
Get Shorty So Get Shorty! (Tunjukin kakimu!).
—————————————————-
Inilah pesan para perusak moral yang menjadikan short pants atau hot
pants sebagai trend fashion remaja putri sejak awal 2007. Hingga tahun 2011 pun
trend “Get Shorty” (nama lain dari short pants) masih terus merajai.
Konsumennya pun mulai dari anak SMA hingga anak kampus alias mahasiswi. Celana
pendek sendiri banyak ragamnya, mulai dari yang selutut sampai diatas lutut.
Modelnya enggak cuma one girls, ada yang baggy atau lurus dengan motif polos,
stripes atau polkadot dan masih banyak yang lain.
Yang pasti, perancang mode dan pebisnis kerap memunculkan
inovasi-inovasi baru, dengan harapan remaja putri dan wanita dewasa,
mengikutinya sebagai trend yang “wajib” dituruti.
Ketika ditanya, Kenapa ABG putri dan mahasiswi, menyukai short pants ???
“Karena short pants lebih simple dan nyaman dikenakan, bisa ke mall,
pantai, maen ke rumah teman, di rumah, dan kapan saja,” ungkap seorang pelajar,
sebut saja Dina (bukan nama asli).
Saat di konfirmasi, apa pantas shortpants dikenakan saat kondangan?
Laura (juga bukan nama asli), siswi SMA di bilangan Depok berkomentar
“Menurut gue ya kurang pantes lah jika dipake saat pesta pernikahan.
Belakangan, memang,mulai ada yang pake short pants saat kondangan atau pesta
resmi. Tapi gila kali, nggak ada otaknya tuh cewek. Masa kondangan pake short
pants.” Tandasnya ketus.
Sebelum short pants, para ABG keranjingan celana panjang model pensil
yang berwarna-warni, bentuknyamengerucut, menyempit ke bawah, ngepas dengan
ukuran kaki para pemakainya. Memang trend mode celana yang satu ini sangat
booming terutama di kalanganpara ABG dan mahasiswi di kota-kota besar. Apalagi
di Jakarta & Bandung, Semarang, Yogyakarta (meski parahan Jakarta). Setiap
radius 100 meter pasti menjumpai celana pensil yang satu ini.
Menurut perancangnya, celana ini memberikan efek untuk mempertegas
keindahan bentuk kaki para pemakainya. Berbarengan dengan short pants,muncul
lagi trend celana yang terbuat dari bahan strech.
Celana ketat ini dianggap nyaman dipakai dan bisa membentuklekuk tubuh
yang “seksi”.
***Sebagai informasi saja, konon artis legendaris Marlene Diertrich
suatu kali pernah ditolak masuk pada sebuah restauran karena ia memakai celana
panjang.
Ingat, itu baru celana panjang, bukan mini!
Seorang wanita yang tampil dengan busana pria, ketika itu rupanya
dianggap kontroversial. Itu terjadi 1930-1940an, ketika belum banyak wanita
memakai celana panjang di tempat umum. Kini celana panjang malah jadi bagian
dari khazanah busana wanita modern. Trend Sampai 2011, Jauh-jauh hari, para
pengamat mode telah memprediksikan gaya short pants ini akan berlanjut
hinggaakhir tahun nanti, dan tetap menjadi trend bagi kawula muda yang ingin
tampil seronok.
Bahkan hingga memasuk tahun 2011.Tanpa mempertimbangkan nilai-nilai
kepantasan, para perancang model yang kebanyakan non muslim dan didominasi oleh
kaumnya Nabi Luth: gay, waria, dan lesbian ini, membuat rancangan busana yang
dianggapnya lebih praktis dan modis.
Seperti diungkapkan seorang owner Colour Mode, Anggi, di sebuah Mall di
Jakarta, short pants sangat digemari oleh remaja putri, bukan sekadar mengikuti
trend. Dengan menggunakan bawahan jenis ini, penampilan wanita lebih feminim
karena lebih menonjolkan kaki jenjang yang indah. Short pants, lanjutnya, juga
bisa dikenakan untuk ke “party” atau clubbing.
“Kebanyakan blus wanita di match-kandengan celana pendek atau short
pants denganwarna-warna ceria. Biasanya wanita kalau sedang JJS (Jalan-jalan
Sore) menggunakan celana jeans panjang atau jeans gantung. Sekarang tidak musim
lagi, yang musim celana pendek di atas lutut,” tukas praktisi fashion itu
menjelaskan.
Ada peran andil para perancang mode yang menularkan virus kepada remaja
perempuan dengan fashion-fashion “nakal” dan memperkenalkan hal-hal yang
beraroma glamour. Ketika brand-brand (merk) terkenal seperti Louis Vitton,Dolce
and Gabbana, Gucci, Versace, dan Bonia yang ditawarkan, dengan mudahnya perempuan
Indonesia tergiur untuk memilikinya.
Undang Murka Tuhan, So pasti !!!
Kecenderungan perempuan (ABG & mahasiswi, terutama) zaman sekarang
adalah menelan mentah-mentah, bahwa sesuatu yang dianggap mode dan trend itu
pasti indah, gauldan funky. Sekalipun trend itu berbenturan dengan agama dan
nilai-nilai asusila alias kesopanan yang berlaku di masyarakat kita sebagai
orang timur.
Pokoknya dengan lugunya kita membebek, terpesona, dan memberi jempol.
Pantas, jika kita selalu menjadi korban mode yang dihembus-hembuskan sebagai
trend masa kini. Yang ngga ikut trend dianggap makhluk jadul alias manusia
jaman dulu.
Tahukah sahabatku, dalam Al-Qur’an, kita disindir, makhluk yang tak
punya rasa malu tak ubahnya binatang ternak, bahkan lebih buruk dari binatang
ternak.
Bahasa sederhananya.
Maukah kita disebut ayam, kambing, monyet, dan binatang lainnya (kaya di
Ragunan / Taman Safari, gitu?)???
Tentu ngga maukan??
Teruusss…
siapa nanti yang mau nikah sama ayam, kambing, monyet, dll?
(kecuali di iklan salah satu provider yang ‘ngaco’ di TV itu).
Pastinya hanya sesamanya bukan?
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita
yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rizki yang
melimpah(yaitu : Syurga).”
(QS. An Nuur: 26)
Benar kata Rasulullah saw, rasa malu itu sebagian dari iman.
Bahkan Rasulullah mewanti-wanti, agar kita waspada, kelak di akhir zaman,
manusia tidak lagi peduli halal-haram.
Nah, apa jadinya jika manusia sudah kehilangan harga dirinya?
Pantaskah kalau kemudian kita mengaku sebagai manusia beradab?
Ketika rasa malu itu hilang dan lenyap, kita tak berbeda dengan manusia
barbar yang hidup di zaman batu.
Sahabatku, tahukah, bagaimana musuh-musuh Islam menghantam Islam tanpa
sebuah peperangan? Tidak ada cara yang paling efektif dan efisien, selain
menghilangkan perasaan malu yang dimiliki kaum muslimahnya. Lewat mode(fashion)
itulah dinul Islam muslimah dipalingkan.
Ingatlah pesan Rasulullah saw:
“Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk kaum itu.”
(HR. Abu Daud).
Sabda Rasulullah, ada golongan penduduk neraka yang tidak pernah aku
saksikan, yakni: Wanita yang berpakaian tapi telanjang. Mereka
melenggak-lenggokkan tubuhnya dan kepalanya, bagaikan punu kunta yang miring.
Mereka tidak masuk Surga, tidak pula mencium baunya, meskipun Surga itu bisa
tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR. Muslim).
Semoga bermanfaat buat ana pribadi dan keluarga.
Mohon maaf jika terlalu lugas, memang demikian adanya.
*seraya berdo’a semoga saudara, keluarga, sahabat terdekatku, berubah,
dan tidak demikian….
---
Komentar anda
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda