Nurul Arifin: Islah Golkar ke Pengadilan Saja

Jakarta - Masing-masing kubu, baik Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie atau Ical akan mengutus juru runding untuk menemukan kesepakatan menuju perdamaian di Partai Golkar. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang meminta konflik internal diselesaikan lebih dulu sebelum kepengurusan DPP disahkan.

Namun, menurut politisi Golkar Nurul Arifin, jalan terbaik mencapai Islah adalah melalui pengadilan. Sebab dirinya kurang yakin masalah ini akan selesai dengan cara berunding.

"Saya kira sudah berbagai upaya dengan mengutus senior ke sana (kubu Agung), kelihatannya memang tidak ada. Jadi kalau good will untuk melakukan islah (damai), ya kita ke pengadilan saja," ucap Nurul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Islah, kata dia, memang telah diupayakan oleh Akbar Tandjung. Namun, Nurul mengatakan, belum ada gayung bersambut. Dengan mengirimkan juru runding, ia juga khawatir penyelesaian konflik akan semakin bertele-tele.

"Jadi memperlama konflik internal ini," ucap anggota DPR itu.

Pada Selasa 16 Desember 2014 kemarin, Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, mengaku siap melaksanakan permintaan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk menyelesaikan konflik internal partainya sebelum kepengurusan DPP yang baru disahkan.

"Besok kami akan rapat di DPP, besok siang untuk membahas kesiapan kami menyelesaikan masalah secara internal," ucap Agung.

Namun, apabila upaya menyelesaikan masalah internal Partai Golkar tak dapat tercapai dengan cara perundingan dan Mahkamah Partai (MP), maka berdasarkan surat Menkumham bisa diselesaikan melalui pengadilan negeri.

Yang pasti, kata Agung, jalan pertama yang ditempuh yakni dengan perundingan, dari sesepuh hingga elite Partai Golkar lainnya. "Kami sudah tetapkan membentuk MP, ketuanya Lawrence Siburian dan anggotanya 3 orang. Itu sudah kami bentuk. Tergantung pembicaraan apakah bisa digunakan atau tidak," jelas Agung. (sumber)

---

Komentar anda