SAMPAH salah satu masalah yang jadi momok di
masyarakat, apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini. Inilah yang
menginspirasi guru dan staf SDN Blimbing 2 Kota Malang membuat program menarik
terkait sampah.
Program tentang sampah ini
pertama diberlakukan Bu Ninik, wali kelas 5 dengan mengajak seluruh siswa
kelasnya mengumpulkan dan memilah sampah. Sampah yang dikumpulkan harus bersih
agar tak jadi sumber bau dan penyakit. Sampah yang telah dipilih dipakai untuk
membuat karya seni, seperti hiasan dinding dan sisanya dijual untuk menambah
uang kas kelas.
Program sampah kedua
digagas Bu Retno, staff penjaga perpustakaan. Program ini cukup unik karena
pemanfaatkan daur ulang sampah untuk tujuan amal. Uang hasil penjualan sampah
ini akan digunakan untuk pembelian sarana belajar bagi siswa yang tidak mampu,
mulai dari tas, sepatu, ikat pinggang, seragam dan lain-lain. Bu Retno
mencontohkan, jika ada anak kurang mampu yang tiba-tiba tasnya sobek, siapa
lagi yang mau membelikan kalau bukan kita.
Pengumpulan sampah ini
dilakukan di lingkungan sekolah, yakni bekas jajan anak-anak saat istirahat.
Mereka dibiasakan memilah sampah, seperti gelas plastik di tempat yang sudah
disediakan. Tak hanya siswa, Bu Retno juga aktif mengajak guru lain
melaksanakan program ini. Yakni, bagi guru yang di rumahnya ada sampah yang
bisa dimanfaatkan agar dibawa ke sekolah.
Muhammad Hamid Habibi |
Muhammad Hamid Habibi,S.Pd.I
Guru PAI SDN Blimbing 2 Malang
fb.com/habi2.hamid
Di mana sampah-sampah ini
dikumpulkan, apa tak mengganggu lingkungan sekolah? Ternyata, sampah-sampah ini
setiap hari dibawa pulang oleh kedua Ibu ini dan dikumpulkan di rumah
masing-masing. Setelah cukup banyak sampah yang terkumpul akan dijual dan hasil
penjualannya dicatat di buku, mirip buku rekening pribadi lah.
Ibu-ibu ini mengaku awal
membuat program ini karena melihat banyaknya sampah gelas plastik bergeletakan
di belakang sekolah dan saat itu musim hujan datang. Bila hal tersebut
dibiarkan, jelas akan mengundang penyakit datang, misalnya jadi sarang nyamuk.
Progam ini dimulai sekitar November tahun 2014 dan sampai pertengahan Desember
mereka mengaku sudah mengumpulkan puluhan ribu rupiah dari daur ulang sampah
yang dananya siap disalurkan untuk siswa yang kurang mampu.
Mau meniru langkah cerdas ini?
(surabaya.tribunnews)
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda