Panduan bagi kita untuk mewaspadai siapa pun yang dekat - atau mendekati- kita.
Selamat menyimak :
Menyimak Dunia Persilatan yang lagi gonjang ganjing, langit glap-glap...0_o..
ini ada sebuah analisa menarik dari temen saya alumni UI:
Ahmad
Fathanah (AF), sebuah nama yang berarti seseorang yang Terpuji lagi
Cerdas. Entah mengapa, saya tidak begitu tertarik dengan teori
konspirasi yang baru saja dilontarkan Sang Presiden baru PKS saat
konferensi press pertama itu. Tapi saya lebih tertarik dengan sosok si
Terpuji dan Cerdas ini. Karena bagi saya, "keterpujian" dan kecerdasan
perilakunya dalam kasus ini lebih terlihat seksi untuk dibahas dibanding
terpilihnya Anis Matta sebagai Presiden PKS, lagi-lagi subyektif
menurut saya.
Mengapa begitu?
Pertama, AF
bukanlah kader PKS. Menurut Tifatul Sembiring, AF adalah teman dekat LHI
sewaktu mondok bersama-sama di Pesantren Gontor. Saya membayangkan, ada
seorang teman semasa SMA dulu di Madiun yang kemudian bertemu di
Jakarta. Hal minimal yang saya lakukan adalah bertanya-tanya background
dia; kerja apa, tinggal dimana, keluarga berapa, selama ini kemana saja,
dsb.
Dalam dunia intelijen hal diatas dinamakan clearance. Tujuannya adalah memastikan bahwa latar belakangnya itu clear atau tak ada masalah. Siapapun kita saya yakin pasti akan melakukan hal serupa, meski secara tak sadar, hanya sekedar untuk basa-basi mengakrabkan percakapan.
Tahap lebih lanjut adalah cross check,
datang ke rumahnya atau kantornya, cek facebook, cek twitternya, cek
linkedin, kenalan dengan keluarganya, kenalan dengan temannya, dsb.
Terlebih untuk posisi seorang yang sangat penting, proses clearance
seharusnya dilakukan lebih canggih lagi. Tentunya hal ini bukan langsung
dilakukan oleh ybs, tetapi oleh protokoler, ajudan, staff ahli, staff
khusus, atau orang-orang disekeliling yang bertanggung jawab terhadap
keselamatan beliau.
Pernah suatu saat saya diajak
teman untuk bertemu pejabat Eselon 1 di UKP4. Dari ujung telpon sana
sang pejabat minta nama lengkap serta beberapa data pribadi saya lewat
teman saya itu. Data dikirim dan setengah jam kemudian ada konfirmasi,
"Lu dah clear Way."
Balik maning ke AF,proses clearance seperti
apa yang dilakukan sehingga AF begitu mudah dekat dengan LHI tanpa
terdeteksi? Saya curiga AF adalah agent yang disusupkan serupa dengan
Sigid Haryo Wibowo yang"menangani" Antasari Azhar. Atau Pollycarpus yang
`ngerjain' almarhum Munir. Info dari staff KPK yang muncul di portal
online menyatakan bahwa AF ini memiliki 5 istri dan 11 anak, WOW … saya
musti ke pucuk dan bilang … pucuk ..pucuk...!?!?! Ikut aliran pencak
silat apa dia sampai bisa beristri 5?
Jika satu parameter ini (istri 5) saja terdeteksi di awal bisa dipastikan logika akan berkata "There is something wrong!"
Kedua,
hal yang membuat AF begitu seksi dimata saya adalah covering yang
dibuatnya sangat khas seorang agent. Saya aduk-aduk simbah Google untuk
menelusuri jejak-jejak AF didunia maya, namun nihil. Yang ada hanya
laman berita-berita keterkaitan dia dengan kasus LHI. Setidaknya sampai
saat ini saya tidak mengendus facebooknya,twitter, blog, atau lain
sebagainya sebagaimana "manusia umum". Jika ada diantara pembaca yang
mendapatkannya tolong beritahu saya. Saya malah nemu facebook Maharany
hehehe ☺.
Dalam dunia intelijen, pantang seorang agent membuat jejak di dunia maya. Dia akan berusaha menutupi (covering) setiap identitas dirinya serapat mungkin. Baik identitas di dunia nyata maupun maya. Bahkan ada pameo didunia intelijen,"1000 covering tak pernah cukup!".
Lebih menarik lagi pengakuan kakak kandung AF di beberapa portal berita yang mengatakan bahwa tak tahu usaha atau bisnis apa yang sedang dijalankan AF. Wow, kalau yang ini saya musti salto, koprol, kayang, dan naik ke pucuk lagi … pucuk… pucuk…! Bagaimana mungkin seorang kakak tidak tahu bisnis apa yang sedang digeluti adiknya. Secara logika aja, hanya ada 2 kemungkinan, sang kakak bohong atau sang adik punya cover yang sangat tebal. Ahmad Fathanah Merupakan Seorang Inteligen,
Benarkah?
Belum
lagi jika dikaitkan dengan 5 istrinya. Dengan salah satu apartemen
istrinya di Margonda Residence, saya dulu pernah lihat-lihat harganya
sekitar 300 juta. Anggap saja AF bisa berlaku adil dengan semua
istrinya, maka masing-masing istri menerimatempat tinggal yang selevel
yaitu 300 juta x 5 istri = 1,5 milyar. Belum harta-harta yang lain,
mungkinkah orang dengan penghasilan segitu besar keluarga tak tahu
asalnya darimana?
Atau hitungan jika hanya kontrak;
1,5juta/bulan x 5 istri = 7,5 juta/bln. Belum biaya 11 anak, konsumsi
sehari-hari, biaya pulsa, bayar listrik, bayar air, dan lain sebagainya.
Dengan asumsi biaya kontrak adalah 1/3 dari penghasilan sebulan maka
pengeluaran sebulannya bisa mencapai min 22,5juta. Adakah kira-kira
orang dengan gaji 22,5juta sebulan yang keluarga tidak tahu asal-usul
hartanya? Sungguh aneh secara logika, namun tidak aneh untuk seorang
agent.
Dugaan saya, AF sebenarnya belum menyelesaikan
misi utuhnya. Tapi keburu ditangkap KPK. Mengapa demikian? Karena AF
belum sempat menyerahkan uang tersebut ke LHI. Mungkin setelah
menyerahkan uang tersebut pun, masih ada misi-misi lain yang harus
diselesaikan juga. Artinya masih terbuka lebar missing link dalam kasus
ini yang membuat LHI ada kemungkinan bisa bebas dan jadi pihak yang
terdzalimi.
Dalam hal ini saya pribadi menyampaikan apresiasi yang
setinggi-tingginya pada KPK, karena saya tidak bisa membayangkan jika
misi AF sampai
COMPLETED! Mungkin tsunami efeknya bisa merubuhkan sebuah organisasi sebesar PKS sampai lumat.
COMPLETED! Mungkin tsunami efeknya bisa merubuhkan sebuah organisasi sebesar PKS sampai lumat.
Ketiga,
akhirnya kita jadi tahu bahwa organisasi sebesar PKS masih sangat rawan
dibobol operasi intelijen. Dengan hanya seorang operator sekelas AF,
walo tak dipungkiri pasti banyak actor dibelakangnya, organisasi sekuat
PKS mampu dijebol. Ibarat perang,yang langsung tertembak saat ini adalah
Panglima, itu artinya symbol pertahanan dan kebanggaan pasukan
tertinggi. Apalagi ditingkat bawah. Dengan tanpa mengesampingkan asas
praduga tak bersalah, symbol organisasi yang tertusuk langsung ini suatu
alarm besar bagi seluruh organisasi. Harus ada program dan system
"melek intelijen" yang segera di set up. Jika tidak, maka tunggu satu
per satu symbol-symbol organisasi lain akan di acak-acak lebih lanjut.
Sampai akhirnya tumbang tak bersisa.
Mengenai salah tidaknya LHI dalam kasus ini, mari kita serahkan pada proses hukum yang sedang berjalan.
Saya
pribadi masih percaya KPK satu-satunya lembaga terbersih saat ini. Saya
juga percaya LHI adalah sosok bersih. Karena saya pernah berkesempatan
mendapat arahannya langsung saat Ramadhan tahun lalu, dan kata-katanya
luar biasa penuh energy selayaknya orang-orang berjiwa bersih. Ibarat
menangkap ikan dengan perangkap bambu tradisional, peran KPK hanyalah
sebagai perangkap yang menunggu ikan-ikan masuk ke dalamnya.
Yang
sedang saya tulis adalah peran orang yang menggiring ikan-ikan itu
sehingga tanpa sadar dimasukkan perangkap KPK. Merekalah sebenarnya
pembuat tipu daya yang bisa dicegah jika kita memiliki ilmunya.
"Mereka
memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya." (Qs. Al-Anfal : 30)
Allah
swt telah berjanji akan membalas tipu daya manusia culas dengan tipu
daya sebaik-baiknya tipu daya. Namun janji Allah swt tidak akan bekerja
jika manusianya tidak berusaha, hanya pasrah, hanya berdoa, serta hanya
menyalahkan teori konspirasi. Menurut info tak valid yang saya terima,
operasi intelijen di tubuh PKS telah dimulai sejak tahun 2006.
Wallahua'lambishshowwab.
Namun dalam sebuah wawancara di stasiun TV swasta tahun 2010an, Hendropriyono (waktu itu sudah pension) mengatakan kurang lebihnya saya masih ingat betul,
"Saya
telah mendeteksi OTB sejak tahun 70an di kampus-kampus besar sebagai
basisnya. Kemudian saya berkejar-kejaran dengannya, hingga saya mencapai
posisi tertinggi di BIN. Namun sayangnya, pas saya sudah punya power
untuk menggilasnya, reformasi datang dan OTB itu menjadi Partai resmi."
Kawan saya complain, loh Hendropriyono kan sudah pension lama?
Hey man, the Agent never retired, he just rest for relax.
Hey man, the Agent never retired, he just rest for relax.
Saya
mencermati kalimat "berkejar-kejaran" diatas. Apa interpretasi atas
frase ini? Sedang sebuah kalimat "kamu cantik deh" bisa diasumsikan
berbagai macam, pun kalimat diatas yang keluar dari mulut seorang ex
pejabat tertinggi intelijen negara. Dalam psikologi, perilaku yang
nampak merupakan cermin dari sesuatu yang tersimpan dalam kognisin
ya, bahkan cermin dari alam bawah sadarnya. Mungkinkah?? Mari kita bertanya pada Hendropriyono yang bergoyang. :-)
..........................
Salam Damai...0_o..
..........................
Salam Damai...0_o..
(disadur dari akun FB Rahmad Puryodo, dari grup BBM)
http://www.suaranews.com/2013/02/menilik-konspirasi-ahmad-fathanah-af.html
0 komentar:
Posting Komentar
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda